PERAWATAN AKSES ARTERIOVENOU SHUNT (AV SHUT) PASIEN HEMODIALISIS
Disusun Oleh Ns. Siti Nafisah, M.Kep Dosen S1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
Apa yang dimaksud dengan Penyakit Ginjal Kronik ?
Penyakit Ginjal Kronik menurut National Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF-KDOQI) merupakan gangguan fungsi ginjal atau terjadi kerusakan pada organ ginjal yang telah berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Hemodialisis menjadi salah satu pengobatan yang dilakukan pasien dengan penyakit ginjal kronik dan menjadi pilihan terbanyak dibandingkan peritoneal dialis dan transplantasi ginjal. Hemodialisis dimulai ketika bersihan kreatinin serum menurun di bawah 10 mL/menit, hal ini sebanding dengan kadar kreatinin serum 80-10mg/dL. Pasien yang menjalani terapi hemodialisis menghabiskan waktu sekitar 12-15 jam untuk proses dialisis pada setiap minggunya untuk paling sedikit setiap kali kegiatan menghabiskan waktu 3-4 jam dan setiap minggunya terbagi menjadi dua dan tiga sesi.
Pasien hemodialisis membutuhkan akses vaskular untuk mempertahankan hemodialisis. Akses vascular yang direkomdasikan salah satunya akses arteriovenous fistula (AV Shunt). Arteriovenous fistula (av-shunt) merupakan salah satu akses vaskuler internal (permanen). Arteriovenous fistula (av-shunt) dibuat dengan cara menyambungkan pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena melalui operasi pembedahan. Koneksi antara vena dan arteri terjadi di bawah kulit pasien. Tujuan penyambungan ini adalah untuk meningkatkan aliran darah vena pasien, sehingga aliran tersebut mampu digunakan untuk mengalirkan darah pada saat tindakan hemodialisis.
Pasien dengan akses AV Shunt membutuhkan perawatan yang lebih dibandingkan dengan pasien tanpa akses AV Shunt. Setelah akses AV Shunt saat hemodialisis, pasien diminta untuk menghindari gerakan yang berlebihan pada AV Shunt nya sehingga meminimalisir translokasi jarum selama dialisis berlangsung. Setelah seluruh prosedur hemodialisis selesai dan jarum dicabut, pasien diharuskan melakukan penekanan pada AV Shunt sekitar 3-5 menit atau perdarahan melalui jarum sudah diyakini berhenti. Apabila terjadi pembengkakan dan kebiruan selama atau setelah hemodialisis, pasien hendaknya jangan panik kemudian melakukan kompres dengan es dan cepat menghubungi staf medis terkait.
Bagaimana perawatan AV Shunt yang tepat ?
Perawatan AV Shunt yang tepat yaitu melalui kebersihan dan pemantauan yang sangat penting. Cara perawatan akses AV Shunt sehari-hari dirumah yang harus dilakuakan:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyentuh AV Shunt yang bertujuan untuk mengurangi infeksi
- Menjaga kulit di area AV Shunt agara tetap bersih, terutama sebelum dialis. Bersihkan dengan cara memcuci dan menepuknya dengan lembut.
- Pantau getaran di AV Shunt 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) dengan mendengarkan AV Shunt dan merasakan getaran dan pantau perubahan suara yang untuk dilaporkan ke dokter.
- Pantau tanda kemerahan atau bengkak disekitar area AV Shunt
- Hindari luka pada lengan dan lindungi
- Pastikan nutrisi yang tepat agar kesehatan tetap optimal