Waspadai Stres pada Penderita Ulkus Diabetikum
Disusun Oleh : Ns. Muhammad Anis Taslim, M.Kep Dosen S1- Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Telogorejo Semarang
Metadeskripsi: Stres ternyata bisa berpengaruh pada penderita ulkus diabetikum. Bagaimana cara mengelola stres pasien? Simak penjelasannya!
Diabetes atau diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingkat gula darah yang tinggi. Berdasarkan data dari P2PTM Kemenkes RI, jumlah penderita diabetes di Indonesia sudah mencapai 10 juta. Angka ini diprediksi akan naik menjadi 30 juta pada tahun 2030 mendatang.
Sebagai penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia—setelah jantung dan stroke, diabetes bisa menimbulkan sejumlah komplikasi. Salah satunya adalah ulkus diabetikum. Apa itu ulkus diabetikum? Benarkah penderita ulkus diabetikum tidak boleh stres jika ingin kondisinya segera membaik? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Ulkus Diabetikum?
Ulkus diabetikum atau ulkus kaki diabetik adalah komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini ditandai dengan adanya luka terbuka yang muncul di kaki—biasanya di bagian telapak. Diperkirakan sebanyak 15% penderita diabetes mengalaminya dan sebanyak 6% harus dirawat di rumah sakit karena infeksi dan berbagai komplikasi.
Ulkus diabetikum adalah kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan dokter. Jika tidak luka akan terus membusuk. Selain bisa menyebabkan bau tidak sedap, ulkus ini bisa menimbulkan rasa sakit. Kalau sampai pasien mengalami mati rasa pada kaki karena kerusakan saraf, maka amputasi adalah satu-satunya jalan keluar untuk menyelamatkan pasien.
Bagaimana Dampak Stres terhadap Penyembuhan Luka pada Ulkus Diabetikum?
Ulkus diabetikum muncul karena adanya kerusakan pada saraf dan pembuluh darah karena gula darah yang tidak terkontrol. Ini menyebabkan muncul luka.
Pada orang yang memiliki kadar gula normal, luka biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Tapi bagi penderita diabetes, luka sekecil apa pun bisa berkembang menjadi sesuatu yang membahayakan. Ini juga berlaku pada kasus ulkus diabetikum. Ada beberapa alasan kenapa luka pada penderita diabetes sulit sembuh:
- Tingginya kadar glukosa dalam darah. Semakin tinggi glukosa dalam darah, semakin mudah sistem tubuh mengalami kerusakan. Tingginya glukosa bisa menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah serta neuropati diabetik (kerusakan saraf karena diabetes). Gangguan ini ada akhirnya membuat luka jadi sulit sembuh dan memperbesar risiko komplikasi
- Neuropati. Glukosa yang tinggi membuat saraf menjadi rusak. Ini membuat penderita diabetes tidak peka terhadap rasa sakit. Karena itu, tubuh juga akan mengalami penurunan respons terhadap luka sehingga proses penyembuhan akan lebih lama.
Lalu, bagaimana kaitannya dengan tingkat stres? Ketika sedang stres, tubuh kita mengeluarkan hormon yakni kortisol. Menurut Adisaputra Ramadhinara, seorang dokter ahli luka dengan sertifikasi dari American Board of Wound Management menyebut bahwa hormon itulah yang menyebabkan penyembuhan luka jadi terhambat.
Keberadaan kortisol akan menghambat kinerja sel yang bertanggung jawab pada proses penyembuhan luka seperti fibroblas. Ini juga menyebabkan sel-sel pembunuh bakteri tidak mampu bekerja seperti yang seharusnya.
Sebaliknya, luka yang parah, khususnya pada penderita ulkus diabetikum bisa menimbulkan stres. Rasa khawatir tentang luka yang tidak kunjung sembuh bukannya akan mempercepat luka mengering, malah berdampak sebaliknya. Jika dibiarkan terus-menerus, siklus ini akan membuat luka semakin parah dan sulit sembuh.
Tips Mengelola Stres bagi Penderita Diabetes
Jika pada orang sehat saja stres bisa menghambat penyembuhan luka, dampaknya pada penderita diabetes tentu akan lebih besar lagi. Karena itu, penting bagi pasien diabetes untuk mengelola stres dengan baik. Simak beberapa tipsnya berikut ini!
- Miliki pikiran yang positif. Alih-alih merasa semua yang Anda alami sebagai sebuah kesulitan, cobalah melihat segala sesuatunya dari sisi yang positif. Temukan hal-hal yang menyenangkan bagi Anda. Jika situasi sulit tidak bisa Anda kendalikan, mintalah bantuan orang lain
- Jaga pola hidup sehat. Makan makanan bergizi yang baik untuk penderita diabetes akan membantu kondisi sekaligus mengelola kadar gula Anda. Ketika tubuh Anda dalam kondisi lebih baik, akan lebih mudah untuk melalui hari dengan pikiran yang positif
- Berolahraga, mendengarkan musik dan melakukan hobi yang disukai.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kadar gula Anda.