PERGAULAN SEHAT DI KALANGAN MAHASISWA & PENYAKIT SERTA TERAPI GANGGUAN SISTEM UROGENITAL
Disusun Oleh : Anak Agung Pradnya Paramitha Vidiani ( Dosen S-1 Farmasi STIKES Telogorejo Semarang)
Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Telogorejo Semarang dalam rangka meimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mengadakan kegiatan praktisi mengajar pada hari Jumat 9 Juni 2023 di Ruang Auditorium STIKES Telogorejo Semarang. Kegiatan ini menghadirkan dua praktisi yaitu psikolog dari Lembaga Psikologi Taman Bintang dan dokter spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah sakit Primaya Semarang. Praktisi yang membawakan materi pertama yaitu CVR Abimanyu, S.Psi., M.Psi., dengan tema pergaulan sehat di kalangan mahasiswa lalu dilanjutkan oleh praktisi kedua yaitu dr. Ricsky Erika Pratami, SpDV. yang membawakan materi yaitu Penyakit dan Terapi gangguan Sistem Urogenital. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi farmasi dari semester dua sampai dengan semester delapan.
Praktisi mengajar merupakan salah satu program yang melibatkan praktisi dalam perkuliahan. Praktisi yang telah berpengalaman di bidangnya dapat memperkaya pembelajaran untuk para mahasiswa. Selama proses perkuliahan, praktisi dapat menghadirkan contoh kasus atau perkembangan terkini dari dunia usaha dan dunia industri. Program Praktisi Mengajar merupakan salah satu program untuk mengakselerasi penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia industri.
Kegiatan praktisi mengajar ini diawali dengan sambutan oleh ketua program studi S-1 Farmasi STIKES Telogorejo Semarang yaitu apt. Dra. Tunik Saptawati, M.Si. Med. Dalam sambutannya beliau menyampaikan berharap mahasiswa dapat menambah ilmu, informasi, serta dapat mengetahui terkait materi yang disampaikan oleh kedua praktisi. Disampaikan pula bahwa tujuan dari kegiatan praktisi mengajar ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pergaulan sehat dan kekinian sehingga tidak sampai terjerumus pada pergaulan yang membawa efek negatif. Dari sisi ilmu farmasi khususnya farmakoterapi, kegiatan ini bertjuan untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang infeksi menular seksual utamnya tentang terapi dan kasus-kasus infeksi menular seksual.
Materi pertama diawali oleh CVR Abimanyu, S.Psi., M.Psi., atau yang disapa dengan panggilan Abi. Abi melakukan diskusi interaktif terhadap mahasiswa dengan menanyakan seberapa sehat pergaulan mereka. Tantangan untuk melakukan pergaulan sehat sangat besar di kota besar. Di kota besar seperti Semarang banyak sekali tempat hiburan malam yang dapat memfasilitasi anak-anak muda melakukan pergaulan bebas seperti minum alkohol, menggunakan obat terlarang dan seks bebas. Hal ini merupakan tantangan bagi mahasiswa untuk mempertahankan pergaulan sehat yang selama ini sudah dilakukan
Abi menjelaskan bahwa seks bebas dan menggunakan obat terlarang merupakan hal kuno bukan hal kekinian yang harus dibanggakan. Selain itu Abi juga menjelaskan bahwa tempat seseorang tumbuh akan menentukan seseorang tersebut berbuat seperti apa maka dari itu Abi memperingatkan mahasiswa untuk bisa lebih bijak dalam menyikapi tantangan di kota besar. Pergaulan sehat ini didasarkan oleh lima pilar yaitu sehat fisik, sehat emosi, sehat finansial, sehat sosial dan sehat seksual.
Materi kedua dibawakan oleh dr. Ricsky Erika Pratami Sp.DV atau yang biasa disapa dengan panggilan dr. Ricsky ini memaparkan penyakit sistem urogenitalis yang berfokus pada Infeksi Menular Seksual (IMS). IMS merupakan penyakit yang semakin berkembang, dengan penularan lebih dari 1 juta setiap tahunnya.
dr. Ricsky menjelaskan sebutan dari IMS diawali dengan penyakit kelamin lalu seiring berjalannya waktu dapat dikatakan menjadi penyakit menular seksual namun karena penyakit menular seksual ini mayoritas disebabkan karena infeksi maka disebutkan IMS. IMS dapat berasal dari bakteri, virus, jamur, protozoa dan ektoparasit. Namun angka tertinggi IMS disebabkan karena bakteri dan virus. IMS pendekatan dengan sindrom seperti Urethiris gonore, urethritis non spesifik, infeksi genital non spesifik, trikomoniasis vaginalis, herpes dijelaskan terperinci berdasarkan gejalanya. Selain itu cara pemeriksaan laboratorium, pengambilan sekret di paparkan oleh dr. Ricsky. Tatalaksana terapi dari IMS dijelaskan terperinci oleh dr. Ricsky. Hal ini berhubungan dengan mata kuliah mahasiswa Farmasi untuk penatalaksanaan terkait tataterapi IMS. Selain itu dr. Ricsky mengingatkan mahasiswa dampak dalam seks bebas terhadap penyakit IMS ini.
Para mahasiswa sangat tertarik dengan kegiatan ini ditandai dengan respon pertanyaan materi yang disampaikan oleh kedua praktisi ini. Banyak sekali manfaat dan pengetahuan yang diperoleh para mahasiswa dalam praktisi mengajar ini. Satu hal yang harus dipahami oleh mahasiswa yang disampaikan narasumber “Pergaulan sehat akan berlangsung selamanya. Keberadaan diri anda tidak bergantung pada jumlah like anda disosial media”