Perawat, Profesi yang Prospektif dan Menjanjikan
JIKA selama ini masyarakat menganggap bahwa perawat adalah sekedar pembantu atau bawahan dokter, maka pendapat itu salah besar. Perawat dan dokter adalah dua profesi yang berbeda yang keduanya saling melengkapi dalam upaya penyembuhan pasien.
Perawat dan dokter merupakan mitra kerja yang saling membutuhkan dan mendukung satu sama lain. Profesi perawat pada dasarnya fokus menangani respons manusia terhadap keadaan dan lingkungannya, sehingga yang menjadi bidang garapannya adalah manusia seutuhnya, bukan organ tubuh maupun penyakit.
Perawat bertanggung jawab dalam membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar manusia dan membantu pasien mandiri. Kebutuhan dasar manusia itu termasuk kebutuhan akan rasa nyaman, dan aman, jadi kalau bicara tentang keselamatan pasien, atau program patient safety yang sekarang menjadi keharusan bagi seluruh pelayanan kesehatan, maka kunci utamanya adalah perawat. Perkembangan profesi ini memang cukup pesat, saat ini perawat yang bekerja di rumah sakit minimal memiliki tingkat pendidikan D3 dan untuk tugas-tugas pengambil keputusan keperawatan adalah Ners, yang memiliki tingkat pendidikan S1 ditambah pendidikan profesi. Untuk fungsi konsultan keperawatan dirumah sakit diberikan oleh Master Keperawatan dan Perawat Spesialis yang memiliki jenjang pendidikan S2 dan Sp1. Bahkan, untuk dunia pendidikan keperawatan sekarang di Indonesia juga sudah ada jenjang pendidikan doktor dibidang ilmu keperawatan. Jadi dalam jenjang akademik, keperawatan telah memiliki jenjang pendidikan S1, S2, dan S3.
Bukan Kelas Dua
Perawat dalam kenyataannya bukan merupakan profesi “kelas dua” di dunia kesehatan, dia dibutuhkan dimana pun. Buktinya lulusan Stikes Telogorejo selalu habis dipesan dan diterima bekerja bahkan sebelum mereka lulus, sehingga pada saat wisuda biasanya 90% sudah berstatus diterima bekerja.
’’Mereka tidak perlu susah-susah mencari pekerjaan, namun pekerjaan itu yang mendatangi mereka dan memberikan peluang yang sedemikian bagus dari rumah sakit-rumah sakit baik di dalam negeri maupun luar negeri, Yang datang kepada kami adalah rumah sakit-rumah sakit terkemuka dan bertaraf internasional, dari Semarang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam. Adapun kerja sama juga telah dijalin dengan Asisiasi Nursing Centre dari Taiwan. Dari data alumni, lulusan kami telah bekerja di Kuwait, Emirat Arab, Singapura, Jepang, Taiwan, dan Belanda,’’ kata Ketua Stikes Telogorejo dokter Murti Wandrati M.Kes.
Menurut ketua STIKES Telogorejo dr. Murti Wandrati, M.Kes, pihaknya telah mempersiapkan mereka agar “siap kerja” di rumah sakit yang maju, karena dukungan dosen- dosen yang qualified, sarana laboratorium yang lengkap dan mutakhir, serta memiliki RS Telogorejo yang besar dan canggih sebagai tempat praktik mahasiswa. Juga membekali mereka dengan program soft skill untuk membentuk karakter yang kuat sebagai pengabdi kemanusiaan. “Kami bangga pada saat tempo hari ada tsunami di Jepang, ada seorang perawat Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah Jepang karena dedikasinya, dan itu adalah alumni dari Telogorejo”, ujarnya. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, kata Murti, masyarakat dapat datang langsung ke kampus Stikes Telogorejo di Jalan Arteri Yos Sudarso Semarang telepon (024) 76632823 dan 76632825.- Redaksi TIM IT