PERAN MAHASISWA KEPERAWATAN DALAM PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
Disusun Oleh Ns. Asti Nuraeni, M.Kep., Sp.Kep.Kom ( Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang )
Indonesia saat mengalami Triple Burden atau beban tiga kali lipat masalah kesehatan. Triple Burden meliputi Penyakit infeksi New Emerging dan Re-Emerging, Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Menular. Penyakit infeksi New Emerging dan Re-Emerging sebagai contoh penyakit COVID-19 dengan berbagai variannya. Penyakit Tidak Menular yang menjadi prioritas sesuai dengan kejadian tertinggi yaitu penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, kanker, gangguan pernafasan kronis, penyakit ginjal dan gangguan mental. Penyakit menular yang juga masih tinggi angka kejadiannya seperti ISPA, pneumonia, demam berdarah, diare, hepatitis, HIV-AIDS. Dampak dari permasalahan kesehatan yang terjadi di Masyarakat menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas hidup masyarakat dengan berbagai kelompok usia.
Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat salah satu pendekatan yang dilakukan adalah keluarga. Fokus utama individu yang mengalami masalah kesehatan berada di dalam keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada di sekitarnya baik buruk nya anggota keluarga. Tahap tumbuh kembang keluarga dimulai dari keluarga dengan pasangan baru, keluarga dengan anak usia balita, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan anak usia remaja, keluarga dengan usia dewasa, dan keluarga dengan lanjut usia. Setiap tahap tumbung kembang keluarga mempunyai tugas dan fungsi perawatan kesehatan. Berlatarbelakang inilah maka upaya yang dilakukan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan dengan pendekatan keluarga.
Level atau tingkat pencegahan kesehatan terdiri dari 3 level masalah kesehatan yaitu primer, sekunder dan tersier. Upaya pencegahan yang dilakukan dilevel keluarga lebih focus pada upaya promotive, preventif tetapi tetap memberikan untuk upaya kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif salah satunya adalah pemberian edukasi kesehatan, mengajarkan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan untuk upaya preventif yang dilakukan adalah melakukan vaksinasi dan deteksi dini terhadap masalah kesehatan. Selanjutnya upaya kuratif dan rehabilitatif dilakukan pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga sakit di rumah dan memerlukan perawatan kesehatan.
Mahasiswa kesehatan sesuai dengan kurikulum di semester VII di mata ajar keperawatan keluarga perlu mengaplikasi proses asuhan keperawatan keluarga dengan tahap tumbuh kembang keluarga yang mempunai masalah kesehatan. Program Studi S-1 Keperawatan mahasiswa semester VII pada tanggal 5-10 Desember 2022 melakukan praktik klinik di komunitas diwilayah binaan Kelurahan Tawang Mas. Mahasiswa melakukan pengelolaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan selama 1 minggu dimulai dengan melakukan pengkajian, merumuskan diagnosis, dan membuat intervensi keperawatan. Mahasiswa mengelola keluarga dengan tahap tumbuh kembang keluarga dengan usia sekolah, dewasa dan lansia dengan variasi kasus penyakit menular dan tidak menular.
Implementasi yang dilakukan mahasiswa terkait pengelolaan dimulai dengan memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami keluarga. Pemberian edukasi kesehatan meliputi edukasi kesehatan tentang Hipertensi, Diabetes Melitus, Asam Urat dan ISPA. Keluarga sudah mengenal tentang masalah kesehatan, akibat lanjut dan cara pencegahan serta penanganan masalah kesehatan. Keluarga juga diajarkan ketrampilan untuk melakukan senam pernafasan, senam kaki, senam rematik dan juga tentang pengaturan pola makan untuk masalah kesehatan yang dialami. Hasil akhir atau evaluasi dari kunjungan keluarga yang dilakukan mahasiswa selam 1 minggu menunjukkan bahwa tingkat kemandirian keluarga yang dinilai dari awal tingkat kemandirian II yaitu keluarga aktif menerima informasi kesehatan dari tenaga kesehatan, hasil akhirnya tingkat kemandirian keluarga III yaitu keluarga mampu melakukan kembali apa yang sudah diajarkan mahasiswa secara mandiri. Demikian gambaran peran mahasiswa keperawatan dalam melakukan pencegahan masalah kesehatan dengan pendekatan keluarga.