Liposom: Pengertian, Mekanisme Kerja, Manfaat, dan Metode Pembuatan
Disusun Oleh : apt. Silvy Aldila, M.Farm ( Dosen S-1 Farmasi STIKES Telogorejo Semarang )
Meta desc: Apa yang dimaksud dengan liposom? Apa saja manfaatnya dan bagaimana mekanisme serta metode pembuatannya? Yuk, simak informasi selengkapnya di sini!
Liposommerupakan bentuk pengembangan nano teknologi di bidang farmasi yang diterapkan pada sistem penghantaran obat. Pengembangan liposom sendiri dilakukan sebagai sediaan topikal. Selain memiliki penetrasi yang baik ke kulit, liposom juga memiliki banyak kelebihan.
Pengertian Liposom
Liposom pertama kali ditemukan sekitar tahun 1960-an oleh Alec Bangham dari Cambridge. Sejak penemuan tersebut, liposom digunakan sebagai alat multifungsi di bidang medis. Liposom merupakan vesikel sederhana yang bentuknya menyerupai bola dan diselubungi lapisan ganda fosfolipid. Secara sederhana, liposom adalah gelembung lemak yang berisi air dengan ukuran bulat berskala nano.
Ukuran liposom ditentukan dari tiga hal, yakni jenis lipid dan kombinasinya, keseimbangan energi untuk membuka membran, jumlah energi, dan elastisitas kelengkungan, serta cara pembuatannya. Umumnya, liposom berukuran antara 20 hingga 100 um dengan ketebalan dwilapis lipid sekitar 4 nm. Liposom sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yakni ‘Lipos’ yang artinya lemak dan ‘Soma‘ yang berarti tubuh.
Liposom memiliki sifat yang berbeda dengan komposisi lipid. Karakteristik liposom bisa berbentuk unilamelar ataupun multilamelar. Lantaran ukuran serta karakter hidrofobik dan hidrofoliknya, liposom memiliki sistem yang lebih baik dalam penghantaran obat.
Liposom dapat dibuat dari bahan alami sehingga struktur dwilapis lipid pada membran menyerupai membran sel hidup. Kemampuan menyerupai membran alami ini membuat liposom menjadi pilihan tepat dan aman dalam aplikasi medis. Tak heran apabila liposom tercatat sebagai reagen dan alat yang berguna di berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika teoretis, matematika, kimia, biofisika, biokimia, biologi, dan ilmu koloid.
Mekanisme Kerja Liposom
Liposom akan membawa molekul obat dengan sejumlah cara, yakni terikat dengan membran liposom, terlarut dalam dwilapis lipid, terinterkalasi di antara dwilapis lipid, atau terlarut di dalam vesikel.
Manfaat Liposom
Beberapa manfaat liposom, antara lain:
- Mengarahkan obat ke target tertentu.
- Mengangkut nutrisi.
- Memperpanjang durasi paparan obat.
- Berfungsi sebagai reservoir yang melepaskan obat secara perlahan.
- Melindungi obat dari degradasi metabolik.
- Memperpanjang waktu paruh obat.
- Memperbesar distribusi obat ke organ sasaran secara selektif. Alhasil, dosis dapat dikurangi sehingga menurunkan risiko efek samping.
Metode Pembuatan Liposom
Seluruh metode pembuatan liposom melibatkan empat tahap dasar, yakni:
- Mengeringkan lipid dari pelarut organik.
- Mendispersikan lipid dalam media berair.
- Memurnikan liposom yang dihasilkan.
- Menganalisis produk akhir.
Metode persiapan liposom dan pemuatan obat menggunakan dua teknik, yakni teknik pemuatan pasif dan teknik pemuatan aktif. Teknik pemuatan pasif terdiri dari tiga metode berbeda, yakni dispersi mekanik, dispersi pelarut, dan penghilangan deterjen. Metode dispersi mekanis dapat dilakukan dengan cara sonikasi, French pressure cell: ekstrusi, liposom beku-cair, hidrasi film lipid, mikro-emulsifikasi, ekstrusi membran, dan vesikel kering yang dilarutkan.
Kendati banyak metode yang bisa digunakan dalam pembuatan liposom, reverse phase evaporation tercatat sebagai metode yang banyak memberikan kemajuan. Metode ini memungkinkan liposom dibuat dengan rasio space-to-lipid. Reverse phase evaporation didasarkan pada penciptaan misel terbalik. Misel terbalik sendiri dibentuk berdasarkan sonikasi campuran fase berair yang disangga, berisi molekul larut dalam air untuk dienkapsulasi ke dalam liposom dan fase organik tempat molekul amfifilik dilarutkan.
Liposom yang dibuat dengan metode reverse phase evaporation dapat dibuat dari berbagai formulasi lipid. Liposom metode reverse phase evaporation memiliki rasio volume-to-lipid berair empat kali lebih tinggi daripada liposom yang dikocok dengan tangan atau liposom multilamelar. Setelah proses pembuatan, liposom harus melalui tahap pengujian.
Di tahap ini, mikroskop maupun metode kromatografi bisa digunakan untuk menguji kestabilan liposom. Metode ini memungkinkan Anda melihat preparat liposom langsung dari monitor dengan bantuan komputer yang terhubung dengan kamera CCD. Untuk penampakan objek yang sangat kecil, pengujian menggunakan mikroskop cahaya lebih direkomendasikan.
Demikianlah informasi mengenai pengertian liposom beserta manfaat dan metode pembuatannya. Semoga bermanfaat!