HATI-HATI TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU HAMIL, BAGAIMANA CARA MENGATASINYA?
Disusun Oleh Ns. Rinda Intan Sari, M.Kep ( Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang )
Angka kematian ibu (AKI) masih menjadi permasalahan dunia termasuk Indonesia dengan jumlah yang cenderung tinggi Salah satu penyebab kematian ibu dan janin yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan atau bisa disebut juga dengan preeklampsia. Preeklampsia adalah peningkatan tekanan darah ibu hamil >140/90mmHg pada usia kehamilan >20 minggu. Preeklampsia dapat mengakibatkan kondisi yang berbahaya bagi ibu dan janin dapat terjadi gagal nafas, perdarahan dan infeksi. Keadaan yang lebih berbahaya yaitu kejang atau dapat disebut dengan eklampsia. Dampak pada bayi dapat terjadi saat ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi antara lain prematur, berat bayi lahir rendah, pertumbuhan janin yang terhambat, dan komplikasi pada janin serta kematian.
Di masa pandemi covid 19 ini dapat mencetuskan kecemasan akibat dari kondisi global terhadap infeksi corona virus tersebut. Ibu hamil yang merupakan kelompok rentan juga meningkatkan kecemasan ibu, kecemasan terjangkit infeksi tersebut, penularan melalui kunjungan ke RS, metode perlindungan covid19, pesan di media social, keselamatan bayi, pengaruh covid19 pada janin, kondisi bayi lahir dan keamanan menyusui saat nifas di saat pendemi. Selain itu, Ibu hamil dengan preeklampsia dapat mengalami peningkatan kecemasan akibat dari komplikasi yang dialaminya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tingkat kecemasan ibu hamil yang mengalami preeklampsia sebesar 86.7%. Ibu hamil dengan preeklamsia, memiliki peningkatan kecemasan sebesar 7,84 kali. Kecemasan yang berlangsung secara terus menerus akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan kecemasan sangat mempengaruhi bayi yang dilahirkan antara lain yaitu masalah emosi, gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau gangguan perkembangan kognitif. Selain itu juga dapat terjadi komplikasi persalinan dan bayi lahir rendah. Banyaknya dampak negatif dari kecemasan, maka diperlukan penanganan baik pencegahan maupun perawatannya khususnya di masa pandemi Covid-19.
Untuk menangani kecemasan antara lain :
- Mencari informasi yang tepat
Informasi yang tepat didapatkan dengan sumber yang tepat pula. Pesan di media social pun juga harus diambil dari sumber yang tepat seperti pesan/informasi dari website resmi fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit ataupun Lembaga kesehatan lainnya seperti dari dinas kesehatan atau kementrian kesehatan. Petugas kesehatan pun telah dilatih untuk memberikan edukasi kepada pasien sehingga akan sangat terbuka bagi pasien untuk meminta informasi ke petugas kesehatan yang ada dengan tujuan dapat mengurangi kecemasan pada ibu hamil preeklamsia. Apabila membutuhkan pendampingan selama kehamilan, ibu dapat mengunjungi fasilitas kesehatan ataupun melalui tele medikasi atau konsultasi melalui aplikasi komunikasi.
- Aromaterapi dan Terapi Musik
Terapi kecemasan dengan aromaterapi memang telah terbukti efektif. Mekanisme terapi musik dapat menurunkan kecemasan adalah rangsangan musik tampak mengaktivasi jalur-jalur spesifik didalam beberapa area otak, seperti sistem Limbik yang berhubungan dengan perilaku emosioanal. Dengan mendengarkan musik, sistem limbic ini teraktivasi dan ibu menjadi rileks. Saat keadaan rileks cemas menurun. Alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul yang disebu nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah sehingga dapat mengurangi kecemasan. Kesesuaian irama atau ritme tubuh dengan irama atau ritme musik akan menyebabkan adanya respon yang harmonis dalam tubuh. Apabila irama tubuh sesuai dengan irama internal tubuh manusia, maka musik akan menimbulkan kesan yang menyenangkan, dan sebaliknya kalau musik tidak seirama dengan irama internal tubuh maka akan menyebabkan adanya kesan yang kurang menyenangkan.
- Terapi lainnya
Terapi yang dapat digunakan yaitu terapi hypnosis lima jari, terapi dzikir dan murrotal dapat mengurangi kecemasan ibu hamil dengan preeklamsia. Selain itu ada terapi relaksasi napas dalam juga dapat menurunkan kecemasan pada ibu dengan preeklamsia. Penanganan harus dilakukan karena kecemasan dapat memperparah komplikasi ibu dengan preeklamsia salah satunya menambah peningkatan denyut jantung dan semakin meningkatkan tekanan darah. Maka dari itu, diperlukan penanganan kecemasan secara komprehensif dengan berbagai pilihan yang dapat digunakan oleh ibu hamil secara mandiri.
Salam sehat.