Fisioterapi untuk Radang Sendi Bahu, Efektifkah?
Oleh : Linda Pramusinta, S.Tr.Ftr., M.Kes, Dosen S1 Fisioterapi STIKES Telogorejo Semarang
Pernah dengar istilah bursitis shoulder? Istilah tersebut merupakan nama lain dari gangguan pada bahu berupa peradangan di bagian sendi. Peradangan membuat pelumas dan bantalan pada sendi mengalami gesekan sehingga penderita akan merasa nyeri.
Bursitis pada bahu biasanya disebabkan oleh gerakan atau tekanan berulang pada sendi. Inilah mengapa beberapa profesi yang membutuhkan gerakan sendi seperti pelukis, musisi, atlet, petani, dan pekerja bangunan memiliki risiko mengalami radang sendi bahu lebih tinggi dibanding profesi lain.
Selain itu, bursitisjuga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti usia, cedera, obesitas, dan penyakit atau infeksi tertentu (lupus, diabetes, dan tiroid). Selain di bahu, peradangan sendi juga bisa terjadi di bagian tubuh lain yaitu pinggul, lutut, atau siku.
Peradangan Sendi bahu dan Dampaknya Bagi Penderita
Penderita peradangan sendi bahu biasanya akan merasakan nyeri. Selain itu, penderita juga akan mengalami beberapa gejala seperti:
1. Sendi Terasa Kaku
Kaku maksudnya, pasien yang terkena bursitis bahu akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan tangannya. Setiap gerakan akan terasa nyeri dan berat. Hal ini terjadi karena peradangan membuat sendi tidak lagi fleksibel sehingga ruang gerak penderitanya semakin terbatas.
2. Kulit di Area yang Sakit Memerah
Selain kaku, kondisi bursitis yang mengkhawatirkan biasanya menimbulkan warna kemerahan pada area yang sakit. Warna kulit yang berubah menunjukkan bahwa peradangan sendi sudah pada tahap membutuhkan penanganan medis atau pengobatan lebih intensif.
3. Mengalami Pembengkakan
Bursitis shoulder berada pada tahap paling parah ketika pasien mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini terjadi karena proses peredaran darah di daerah yang mengalami peradangan kurang lancar. Pembengkakan juga bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri akibat penyakit artritis reumatoid.
4. Otot Mengecil dan Melemah
Kondisi semacam ini biasanya dialami seseorang yang memiliki peradangan kronis. Jika sampai pada tahap ini, berarti sebelumnya pasien akan mengalami rasa sakit yang teramat sangat hingga mati rasa. Ketika otot semakin mengecil dan melemah, maka secara otomatis tenaga yang dihasilkan tangan tidak sekuat biasanya.
Terapi Fisioterapi untuk Pasien Radang Bahu
Secara umum, segala masalah persendian atau tulang yang dialami seseorang bisa diatasi dengan fisioterapi. Namun untuk bisa mendapatkan fisioterapi yang tepat, dibutuhkan serangkaian proses. Pada penderita radang sendi bahu, dokter biasanya akan menanyakan dulu apa pasien memiliki riwayat penyakit tertentu untuk mencari tahu penyebab bursitis.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama di area bahu. Setelah itu, pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan laboratorium menggunakan darah dan cairan sendi untuk memastikan penyebab radang. Pasien juga akan diminta untuk melakukan proses pemindaian (rontgen, USG, atau MRI) supaya dokter memahami kondisi radang sebenarnya.
Ketika semua rangkaian telah dijalani pasien, dokter bisa menentukan apakah kita membutuhkan obat-obatan saja, fisioterapi, atau bahkan keduanya. Tahap fisioterapi biasanya dilakukan ketika peradangan sendi bahu dianggap mulai mengkhawatirkan dan bisa kambuh di masa depan.
Dalam prosesnya, fisioterapi akan membantu pasien melalui pola latihan yang tepat baik secara intensitas atau bentuknya. Bagaimanapun, bahu harus tetap bergerak meskipun terasa sakit agar radang bisa segera pulih. Beberapa gerakan fisioterapi yang biasanya dilakukan adalah:
1. Latihan Postur
Pada latihan postur, pasien akan diminta untuk mengubah sikap saat duduk dan berdiri agar senantiasa tegak. Hal ini karena, radang sendi pada bahu biasanya disebabkan oleh posisi membungkuk yang tanpa sadar kerap dilakukan.
2. Mobilisasi Bahu
Latihan ini meminta pasien untuk berdiri tegak, mengangkat kedua bahu ke atas selama 5 detik, menarik bahu ke belakang selama 5 detik, dan menarik kedua bahu ke bawah selama 5 detik pula, lalu relaks. Gerakan biasanya dilakukan berulang 10 kali dan dikerjakan sekitar 2 – 3 hari sekali.
3. Bersandar di Pintu
Pada latihan ini, pasien akan merentangkan kedua lengan di depan pintu lalu mencondongkan kepala dan badan sampai ke depan hingga terasa tarikan pada kedua bahu di bagian depan. Posisi dilakukan selama 15 hingga 30 detik dan diulangi secara rutin 3 kali sehari.
Kesimpulan
Membaca ulasan di atas membuat kita sadar bahwa bursitis shoulder bukan penyakit ringan dan bisa diabaikan. Untuk mencegahnya, olahraga rutin, mengatur postur saat duduk atau berdiri, dan mengonsumsi makanan sehat perlu dilakukan. Meskipun tampak efektif, fisioterapi sebaiknya tidak perlu dilalui sebab bagaimanapun, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
Semoga ulasan di atas bermanfaat.
Referensi: