Dukungan Keluarga Dalam Keberhasilan Penatalaksanaan Perawatan Diabetes Mellitus
Oleh : Ns. Ismonah, M.Kep., Sp.MB – Dosen prodi S1 keperawatan STIKES Telogorejo
Diabetes Melitus (DM) diartikan sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (tingginya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi (pengeluaran) insulin, kerja insulin atau keduanya. Jumlah penyandang Diabetes Melitus diperkirakan terus bertambah, Organisasi International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20 – 79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 dan diprediksi pada tahun 2045 akan meningkat menjadi 700 juta penyandang.
Tingginya angka kejadian DM berdampak terhadap fisik dan psikologi bagi penyandang DM. Dampak yang terjadi adalah komplikasi, cacat kerja, kualitas hidup yang buruk, timbul kecemasan atau depresi. Kecemasan atau anxiety adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas penyebabnya. Bagi penyandang DM, munculnya kecemasan ini karena menderita atau mengalami suatu penyakit yang berkepanjangan. Bahwa kecemasan terjadi karena merasakan adanya kekhawatiran terhadap penyakitnya, karena mengalami kenaikan gula darah atau munculnya komplikasi.
Pengontrolan gula darah dan pencegahan komplikasi DM dapat dikendalikan dengan empat pilar penatalaksanaan DM, yaitu edukasi, diet, latihan jasmani, dan pengobatan. Efektifitas atau keberhasilan terhadap pengelolaan atau penatalaksanaan DM di rumah sangat dipengaruhi oleh dukungan dan peran serta keluarga. Dukungan keluarga yang tinggi akan mendukung keberhasilan penatalaksanaan DM, menurunkan mortalitas, meningkatkan fungsi kognitif, kesehatan fisik dan emosi. Manfaat lain dukungan keluarga adalah terjadi penyesuaian individu terhadap stress, dalam bentuk dukungan emosional. Dukungan emosional ini sangat penting dan diperlukan bagi penyandang DM, dalam bentuk perhatian, rasa cinta, empati dan perasaan positif lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu memulihkan keadaan dan membantu mengontrol emosi. Keikutsertaan anggota keluarga dalam memandu pengobatan, diet, latihan jasmani dan pengisian waktu luang yang positif merupakan bentuk peran serta aktif bagi keberhasilan penatalaksanaan DM.
Banyak orang yang berasumsi jika penyakit diabetes mellitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, sehinga hal tersebut membuat stress lebih meningkat, yang dapat meningkatkan glukosa darah dan memicu terjadinya komplikasi. Ya, memang benar, DM tidak bisa disembuhkan, namun jangan khawatir DM dapat dikendalikan dengan pengontrolan glukosa darah dan mencegah komplikasi. Melaui pengaturan diet, latihan fisik atau olah raga, pengobatan secara teratur, serta rajin melakukan monitoring terhadap gukosa darah, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan stresor. Jadi prinsipnya adalah gula darah terkontrol, sehingga penyandang DM dapat terus aktif dalam menjalani kehidupan dengan bahagia serta tercegah dari berbagai komplikasi.
Ayok tetap dengan semangat tinggi, kita cegah, kontrol, dan lawan diabetes mellitus.
Sumber foto : kompas.com