Jadi Penyebab Kematian Terbesar di Indonesia, Ini Fakta Kanker Payudara
Oleh : Ns. Anis Ardiyanti, M.Kep, Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
Sebagai salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, kanker payudara menjadi isu yang tidak bisa diabaikan. Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan edukasi tentang penyakit ini pun banyak digalakkan oleh berbagai pihak. Namun hingga kini, penyakit tersebut masih menjadi penyebab kematian terbesar. Oleh karena itu, upaya terus ditingkatkan terutama sasarannya ditambahkan pada usia dini sehingga harapan kesadaran perempuan dapat meningkat.
Kasus Kanker Payudara di Indonesia
Tidak hanya di dunia, di Indonesia kasus kanker ini juga cukup mengkhawatirkan. Menurut data Globocan tahun 2020, tercatat ada 68.858 kasus di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 22.000 jiwa. Jumlah tersebut termasuk tinggi dan mendapat perhatian banyak pihak.
Dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022, pemerintah menyebutkan bahwa strategi penanganan penyakit ini di Indonesia mencakup 3 pilar yaitu promosi kesehatan, deteksi dini, dan tatalaksana kasus. Tujuan utama ketiga pilar ini adalah mengurangi angka kematian kanker di payudara.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari yayasan terkait dan beberapa lembaga lain, termasuk salah satunya YKPI atau Yayasan Kanker Payudara Indonesia. Upaya tersebut tentu tidak sia-sia. Pada rentang waktu tahun 2016 – 2021, YKPI berhasil mengadakan sosialisasi screening dan deteksi dengan jumlah peserta mencapai 150.000
Penyebab Kanker Payudara
Melihat upaya yang dilakukan pemerintah tentang kasus kanker di payudara, tentu dibutuhkan dukungan masyarakat seperti kita untuk mencegah peningkatan kasus. Hal tersebut bisa dimulai dengan mengenali penyebab kanker payudara. Secara umum, kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal sel-sel di daerah payudara.
Hal ini bisa disebabkan oleh mutasi gen atau beberapa faktor eksternal lain. Di antara faktor tersebut, beberapa menjadi salah satu penyebab mayoritas yaitu:
- Paparan radiasi (komputer, gadget, atau alat elektronik lainnya)
- Penggunaan alat kontrasepsi hormon setelah menopause
- Kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Makan makanan tidak sehat
- Obesitas
- Memiliki payudara padat dengan banyak jaringan ikat
- Belum pernah hamil
Namun dalam banyak kasus, penyakit ini termasuk hereditary. Artinya, jika sebelumnya keluarga baik jauh maupun dekat ada yang mengidap penyakit ini maka kemungkinan kita terkena kanker payudara pun semakin besar. Penyakit ini sendiri memiliki risiko kematian tinggi ketika mencapai tahap akut. Untuk mengantisipasi, deteksi dini kanker perlu dilakukan.
Cara Mencegah Kanker Sejak Dini
Ada beberapa gejala kanker di payudara yang bisa dijadikan patokan sebelum kita melakukan screening atau upaya pencegahan lain, yaitu:
- Terdapat benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar pada perempuan yang tidak menyusui
- Puting payudara mengeluarkan darah
- Pori-pori kulit payudara menyerupai kulit jeruk
- Perubahan payudara perempuan yang tidak menyusui seperti pembengkakan payudara, bentuk, ukuran, tampilan dari payudara berubah
- Puting payudara mengalami pengelupasan kulit
- Kulit payudara berubah warna seperti cekungan
- Retraksi atau inversi pada puting
- Terdapat benjolan di bawah ketiak
Jika gejala di atas kita alami, jangan ragu untuk melakukan screening untuk mengetahui apa kita terkena kanker atau tidak. Untuk mencegah kanker payudara sejak dini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Olahraga rutin
- Makan makanan bergizi
- Istirahat cukup
- Pemeriksaan rutin SADARI
- Tidak merokok dan minum-minuman keras
- Serta pengelolaan stres yang baik
Cara Meningkatkan Kesiapan Mental Pasien Kanker Payudara
Penyakit ini tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik pasien tetapi juga kesehatan psikis penderitanya. Jadi tidak perlu heran apabila pasien kanker di payudara kerap mengalami depresi atau stres yang disebabkan oleh ketidaksiapan mental, kurangnya dukungan orang terdekat, atau kurangnya edukasi tentang penyakit yang tengah diderita. Hal ini juga biasanya diperparah pleh pengaruh obat.
Inilah mengapa pasien kanker payudara membutuhkan dukungan keluarga dan orang-orang di dekat mereka. Dukungan tersebut sangat berpengaruh dalam kestabilan kondisi psikis sehingga fisik pasien lebih kuat saat harus menjalani terapi atau upaya pengobatan medis.
Selain itu, pasien juga perlu rajin berkonsultasi dan membaca banyak referensi tentang penyakit mereka. Dukungan penuh keluarga dan edukasi memadai tentang kanker akan sangat membantu pasien memasuki tahapan acceptance atau menerima kondisi mereka.
Itulah ulasan tentang fakta kanker payudara termasuk soal penyebab kanker payudara dan pencegahan. Semoga bermanfaat.
Referensi:
- https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker–payudara
- https://www.kemkes.go.id/article/view/22020400002/kanker–payudara–paling–banyak–di–indonesia–kemenkes–targetkan–pemerataan–layanan–kesehatan.html
- https://www.yayasankankerpayudaraindonesia.org/content/7163/Tips–Menjaga–Kesehatan–Mental–bagi–Pasien–Kanker/