Yuk, Kenali Arti Berbagai Tangisan Bayi Anda!
Oleh Dian Kusumaningtyas,
Dosen STIKES Telogorejo Semarang
SERING kali kita mendengar bayi menangis, terlebih lagi pada bayi baru lahir. Bayi menangis merupakan bentuk komunikasi dari si bayi dengan orang-orang di sekitarnya. Bayi menyampaikan apa yang ia inginkan dan apa yang ia butuhkan, sehingga tangisan bayi ini memiliki banyak arti.
Rintihan bayi ketika menangis mungkin akan terdengar sama pada awalnya, tetapi jika kita mendengarkan dengan lebih cermat, tangisan tersebut ternyata berbeda dan memiliki arti tertentu.
Mari kita kenali arti tangisan bayi:
1. Tangis bayi yang lapar
Lapar adalah alasan yang paling umum mengapa bayi menangis. Saat bayi merasa lapar, tangisan bayi akan lebih keras dari biasanya dan juga tangisan rewel pada bayi berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, makin lama makin keras.
Bagaimana ciri tangisan bayi yang sedang lapar?
Tangis lapar biasanya berirama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil nafas lalu menangis kembali, begitu seterusnya sampai bayi mendapatkan susu. Tangisan bayi lapar biasanya disertai tendangan kaki ke udara sambil menghisap jari-jarinya. Begitu kita menggendongnya, bayi akan membuka mulutnya dan berusaha mencari payudara ibu.
Solusi untuk mengatasi tangis bayi yang lapar ini adalah segera susui bayi agar tangisannya tidak semakin hebat. Sebab, jika bayi menangis terlalu keras danlama, maka udara akan ikut terhisap dan akan menyebabkan kembung. Sebenarnya, kita dapat mengenali tanda-tanda bayi mulai lapar sebelum ia menangis.
Perhatikan apakah bayi memegang mulutnya, memasukkan jari-jari tangannya ke mulut, menghisap jari-jarinya atau terlihat tidak tenang.
2. Tangis bayi yang tidak nyaman
Banyak hal yang membuat bayi tidak nyaman. Bagaimana cara bayi menyampaikan ketidaknyamanan yang dirasakannya?
Tangisan yang melengking, nafas agak tersendat, tangis yang terus menerus dan makin lama makin keras bunyinya adalah bentuk ungkapan ketidaknyamanan bayi. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, misalnya popoknya basah, merasa gerah, gatal, kedinginan atau kepanasan, dan lain sebagainya.
Tips untuk mengatasi tangis bayi yang tidak nyaman ini adalah dengan mencari tahu ketidaknyamanan apa yang membuat dia menangis. Ganti popok segera apabila popoknya basah, beri kehangatan apabila bayi kedinginan, atau atasi ketidaknyamanan bayi sesuai dengan penyebabnya.
Kita juga dapat menyanyikan lagu pada bayi agar tenang.
3. Tangisan bayi yang lelah
Bayi yang lelah biasanya adalah tanda ia ingin tidur atau sedang mengantuk. Bayi yang menangis karena lelah biasanya ia tampak gelisah, rengekan dengan suara berat yang terus menerus, mata tertutup tapi tidak tidur, atau mata terbuka namun berlinang air mata dan kemerahan.
Ia mungkin akan menggosok-gosokkan tangan di matanya dan menggerakkan kaki serta tangannya. Apabila bayi menangis karena lelah, cobalah untuk menggendongnya lalu menidurkannya ketika sudah mulai menguap. Peluklah bayi sambil menyanyikan lagu yang menenangkan.
4. Tangisan bayi yang kesepian
Terkadang, bayi yang ditinggalkan sendiri akan menangis karena kesepian. Bayi membutuhkan ikatan yang kuat dengan orang tuanya. Tidak heran kadang bayi menangis hanya karena ingin disentuh atau diperhatikan. Cobalah untuk menggendong dan memeluk bayi saat menangis.
Jika bayi berhenti menangis begitu kita menggendongnya, berarti ia hanya ingin merasakan detak jantung dan nafas ibu ayahnya, merasa lebih hangat, dan mungkin dia juga senang dengan aroma tubuh ibu ayahnya.
5. Tangisan bayi yang kesakitan
Biasanya bayi akan menangis dan menjerit dengan suara yang sangat keras memekakkan telinga, saat ia merasakan sakit yang datang tiba-tiba (atau disertai dengan rasa terkejut). Dalam kondisi ini, biasanya saat menangis mata bayi tertutup, dahi mengkerut dan mulut tetap terbuka.
Cobalah untuk memeriksa tangan atau kakinya, apakah terjepit bantal atau guling, atau mungkin digigit nyamuk atau semut.
6. Tangisan bayi yang masuk angin/kolik
Kolik adalah keadaan perut yang nyeri/sakit yang disebabkan oleh bayi karena teralalu banyak menelan udara pada saat air minum atau menyusui, akibat pada kolik adalah mengganggu normalnya sistem pencernaan pada bayi.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI memiliki risiko terkena kolik 2 kali lebih tinggi dibanding bayi ASI Eksklusif. Tangisan bayi yang mengalami kolik ini kurang lebih sama dengan tangisan sakit, yang ditambah dengan muka bayi yang sedikit agak memerah, perutnya tegang, menarik kaki ke dada, dan juga mengepalkan tangan. Bila ini terjadi, baringkan bayi dalam keadaan telentang, angkat kakinya ke arah perut dengan gerakan memutar.
Lakukan perlahan sambil mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan. (*)
Sumber : http://jateng.tribunnews.com/2019/04/25/yuk-kenali-arti-berbagai-tangisan-bayi-anda?page=all.