Diyah Amartiwi Mahasiswi Stikes Telogorejo yang Suka Menulis
Setiap orang bisa menulis. Namun, untuk mampu menulis dengan baik perlu latihan dan terus mengasah kemampuan. Hal itu yang dilakukan Diyah Amartiwi, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Telogorejo.
Siapa sangka, seorang calon perawat tersebut memiliki segudang prestasi dalam dunia jurnalistik. Berawal dari gemar menulis, Diyah sapaan akrabnya, terus menempa diri untuk bisa terus menulis lebih baik.
“Saya suka menulis memang sejak SMP. Ketika di kampus, tahun 2016 memang awal giat-giatnya ikut kompetisi. Kalo saya paling suka menulis seperti essay dan penulisan-penulisan untuk penelitian,” ujar perempuan berhijab tersebut.
Berawal dari suka, lama-lama jadi cinta dan akhirnya menjadi hobi yang terus ia kembangkan. Menurutnya, kampus juga sangat memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang ingin mengembangkan hobinya.
Nah, dari situ ia mulai memberanikan diri untuk ikut kompetisi-kompetisi di luar kampus. “Apalagi Bu Iin, dosen saya, beliau sangat membantu sekali dalam mencapai prestasi ini. Mungkin tanpa ada dukungan dari kampus atau Bu Iin saya tidak akan sampai di sini seperti sekarang,” tutur mahasiswi yang mengambil jurusan D3 Keperawatan tersebut.
Menurutnya, semua yang telah ia capai sampai sekarang ini merupakan bagian dari usaha kerasnya. Dan tentunya karena ada dukungan positif dari pihak akademik kampus.
Hobinya tersebut, membawanya pula untuk bekerja sebagai freelance content writer. “Lumayan untuk tambah-tambah hasilnya. Waktu itu saya memulai pada tahun 2016 di salah satu CV di Jogja. Mulai dari situ saya mulai mengasah terus mengenai cara menulis yang baik,” papar dara asli Ngawi tersebut.
Bahkan hobinya tersebut, mendapat apresiasi dari pihak akademik kampus. Karena memang hobinya telah membawanya mendapatkan berbagai prestasi di dunia jurnalistik yang cukup membanggakan.
“Karenanya, pihak akademik kampus membuka ekstrakurikuler jurnalistik. Di mana saya sendiri menjadi salah satu pematerinya. Di situ saya bisa curhat mengenai pengalaman, capaian dan hobi saya,” beber perempuan kelahiran 28 November 1996 tersebut.
“Di situ saya bisa mengajak teman-teman juga untuk cinta menulis. Karena menurut saya perawat itu tidak hanya merawat. Padahal, dari menulis perawat bisa merawat. Di samping itu kita juga bisa berkontribusi kepada masyarakat,” imbuh anak pertama dari dua bersaudara tersebut.
Diyah menceritakan, beberapa prestasi yang pernah ia dapat. Seperti juara 1 Writing Competition Telkomsel 4G lte di tahun 2016. Kemudian 30 nominator terbaik lomba cipta esai nasional di IAIN Purwokerto pada tahun 2016.
Bahkan, ia pernah tepilih menjadi duta damai dunia maya yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2017. Masih di tahun yang sama, ia kemudian maju kembali menjadi duta damai dunia maya ke tingkat nasional.
Prestasi terakhir yang sempat diukir oleh Diyah adalah menjadi grand finalis Citizen Journalist Academy Nasional yang diselenggarakan oleh Pertamina, Liputan 6 dan Indosiar pada tahun 2017.
“Untuk konten atau tema tulisan saya lebih ke teknologi. Seperti beberapa prestasi jurnalistik yang telah saya dapatkan hampir semuanya teknologi,” ungkap Diyah tersenyum.
“Jadi kayak lomba kemarin yang di Purwokerto itu mengenai teknologi juga. Yang Writing Competition juga mengenai teknologi. Tapi tetep masih berkutat dengan teknologi kesehatan,” tambah mahasiswi yang akan melaksanakan wisuda pada 19 September 2018 mendatang.
Sumber : http://jateng.tribunnews.com/2018/09/19/buah-bibir-diyah-amartiwi-mahasiswi-stikes-telogorejo-yang-suka-menulis.