STIKES TELOGOREJO SEMARANG MENGADAKAN WEBINAR TENTANG “RESIKO PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REPRODUKSI”
Pernikahan Dini, merupakan salah satu hal yang pernah viral beberapa tahun belakangan ini . Maraknya permasalahan pernikahan dini menjadi hal yang layak untuk didiskusikan. Kepala Prodi S1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang, Ibu Agnes Isti Harjanti, S.SiT.M.Kes, Melalui Webinar Kebidanan beliau menyampaikan, pernikahan anak di Indonesia tercatat sebagai peringkat 2 se- ASEAN, dan di Jawa Tengah menduduki peringkat 7 dari seluruh Indonesia.
Ibu Agnes menambahkan beberapa faktor penyebab pernikahan dini adalah anggapan orang tua yang salah, tingkat ekonomi yang rendah, dan pergaulan bebas. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan menyebabkan orang tua terpaksa menikahkan anaknya diusia muda. Lalu bagaimana resikonya menikah diusia muda disisi kesehatan?
“Menikah muda / dibawah usia 18 tahun, organ reproduksi belum sempurna dimana hal ini dikhawatirkan menyebabkan kehamilan bermasalah, kelahiran bayi prematur, depresi setelah melahirkan sampai dengan kematian ibu”.
Ibu Widya Mariyana,S.ST.,M.Kes, Dosen Prodi S1 Kebidanan STIKES Telogorejo menyampaikan bahwa Usia remaja merupakan usia yang menyenangkan. Banyak sekali perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada tahap ini, namun banyak juga resiko yang terjadi pada masa remaja ini, selain seks bebas ada HIV / AIDS dan NAPZA. Karena faktor “ingin coba-coba” membuat banyaknya remaja terjerumus dalam dunia kelam. Dengan memberikan informasi yang cukup seputar seksualitas remaja, perlunya pembekalan diri dan peran orang tua sebagai teman diskusi sangat memberikan dampak positif bagi kehidupan remaja.